27/06/11

Edisi Syukur

“Aaabii...”, Fata menepuk-nepuk punggungku dengan tangan kecilnya.
“Cucu”, ucapnya sambil memberikan botol susu yang sudah kosong. Jam 01.00 ternyata. Ngantuk sekali, aku berjalan ke kulkas sambil terhuyung-huyung. Susu UHT punya fata habis, malam ini ia minum ASI perah yang ada di kulkas. Tambah air panas dikit biar gak usah manasin.
“Dingin...”, katanya sambil melempar botol susu yang baru kuisi ke sampingnya. Ia tidak mau meminumnya. Aku ambil lagi botol susunya, kutambah dengan air panas di dispenser biar lebih hangat. Lalu kembali ke kamar dan memberikan botol susu itu ke Fata.
“Taloh...”, anakku meminta untuk menaruh saja botol susunya. Dan dia tertidur lagi, tanpa peduli dengan susu yang sudah payah-payah kusiapkan. Grrrgghhhh... -_-", eh, Subhanalloh... ciptaan Alloh yang satu ini :D



Peran yang sekarang sangat saya syukuri dan nikmati adalah peran menjadi ayah. Setelah bertahun-tahun menunggu. Pertengahan 2007 kami menikah, baru akhir 2009 anak pertama kali lahir. Menunggu hampir 2 tahun sebelum akhirnya test pack istri menyatakan positif pada bulan April tahun 2009. Setelah hamil pun, deg-degan itu belum berhenti, apalagi setelah dokter kandungan menyatakan bahwa anak pertama kami adalah laki-laki. Terus terang, saya tak mengharapkan anak pertama kami berjenis kelamin laki-laki, setelah riwayat keluarga istri yang tidak menyenangkan dengan bayi laki-laki seperti yang ditulis di sini. Tapi apapun itu, karunia Alloh sekaligus takdir Alloh tak boleh kami ratapi. Saya yakin, Alloh yang lebih tahu apa yang terbaik bagi hambanya. Alhamdulillah, sejak dalam kandungan Fata sehat, lahir dalam kondisi sehat, dan tumbuh dengan sehat. 17 bulan sekarang umurnya, sudah bisa berjalan dan bicara.

Husna, adik Fata lahir 2 bulan yang lalu. Waktu Fata berumur 15 bulan. Banyak yang protes ketika Fata masih berumur 6 bulan dan istri sudah hamil lagi. Tapi sebenarnya bukan tanpa alasan kami memutuskan untuk mempercepat anak ke dua. Istri dan saya sedang sama-sama tugas belajar sampai akhir tahun 2011 atau awal 2012 nanti. Mumpung lepas dari rutinitas kantor, tentu akan lebih banyak waktu untuk membersamai anak-anak, pikir kami.

Membesarkan dua batita sekaligus, ternyata memang bukan pekerjaan ringan. Tapi bukan juga pekerjaan berat. Karena kami sadar bahwa ketika adiknya lahir nanti akan butuh ASI dan perhatian lebih dari ibunya, maka sejak hamil muda, Fata berusaha untuk saya ‘ambil alih’. Umur 12 bulan atau kehamilan istri bulan ke 6, Fata sudah terbiasa bobok dengan saya, sampai sekarang. Mandi, bermain, mengganti baju, membersihkan kotoran waktu dia pup, selain menjadi tugas Mamak yang mengasuhnya, juga menjadi tugas rutin saya. Alhamdulillah, ketika adiknya lahir, Fata tidak merasa kehilangan kasih sayang dari siapapun. Tidak dari ibunya, tidak dari saya, tidak juga dari mamaknya. Biasa saja sepertinya. Ternyata ketika dia diajari untuk menyayangi adiknya di dalam perut, rasa sayangnya juga ditunjukkan ketika adiknya lahir. Meski kadang ketika dia mencium, memeluk dan mengajak bermain adiknya bikin jantung deg-degan.

Banyak kerabat yang ketika menjenguk anak ke dua kami bertanya, “Apakah Fata cemburu sama adiknya?”. Alhamdulillah tidak. Tidak pernah dia merebut mainan adiknya atau merengek-rengek ketika salah satu dari kami menggendong adiknya. Baru ketika bouncer, playmate, atau tempat tidur Husna tidak dipakai, dia menggunakannya untuk bermain.

Sekarang, kuliah istri sudah selesai, tinggal menyusun skripsi. Dua bulan lagi pun saya begitu. Semoga bisa lebih banyak waktu di rumah, membersamai tumbuh kembang anak-anak kami, sebelum tahun depan harus meninggalkan rumah dari pagi sampai sore untuk kembali ke bekerja.

“Umur berapa kita punya cucu ya Mi?”, tanya saya ke istri suatu sore.
“Kalau Fata nikah umurnya sama kayak kita, 21 tahun, berarti mungkin 20 tahun lagi, Bi.”

Betul, 20 tahun lagi. Dan itu bukan waktu yang lama. Semoga Alloh memberi kami kemampuan untuk membekali mereka agar siap menjadi muslim/muslimah tangguh yang akan menaklukkan dunia ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post