19/07/11

Pernah dalam Sejarah Cinta Kita

Pernah dalam sejarah cinta kita, kau dan aku duduk berdua di pinggir pantai nan indah. Entah apa yang kita lakukan, sampai-sampai ada kawan yang mengirim sms mengungkapkan betapa irinya atas pernikahan kita.

Pernah dalam sejarah cinta kita, kau menangis tanpa tahu sebabnya, dan aku bingung karena tak menemukan juga sebabnya.

Pernah dalam sejarah cinta kita, sate ayam dan nasi padang menjadi menu terenak yang kita nikmati. Tidak hanya karena memang lezat, tapi lebih karena porsinya sebenarnya tak cukup untuk kita makan berdua. Kita hanya membeli sebungkus untuk dimakan berdua, karena memang waktu itu finansial kita tak mencukupi untuk membeli dua bungkus nasi.

Pernah dalam sejarah cinta kita, aku merasa sangat bersalah ketika di akhir bulan tak ada uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kita. Tapi tak pernah sekalipun kau protes dan menggerutu karena hal itu.

Pernah dalam sejarah cinta kita, kau tiba-tiba menangis di angkot yang kita naiki. Sampai-sampai aku harus mengajakmu turun dari angkot itu. Telingamu sedang sakit, sedangkan angkot itu menyetel musik dengan sangat keras, dan sopirnya terlalu bebal untuk menuruti keinginan kita agar mengecilkan volumenya.

Pernah dalam sejarah cinta kita, kau dan aku saling berpelukan dalam tangis. Ketika tak jua muncul janin yang kita rindukan di rahimmu. Tapi pernah juga dalam sejarah cinta kita, kita berpelukan dalam tangis, sesaat setelah pemilu waktu itu. Di pagi yang lelah, alat tesnya ternyata menunjukkan dua garisnya.

Pernah dalam sejarah cinta kita, kau dan aku sama-sama ingin berbuka puasa dengan kelapa muda. Aku membelikanmu dua kelapa, untuk kita kupas di rumah. Di jalan, ternyata tali yang menopang kelapanya putus, jatuhlah satu kelapa kita ke got. Sampai di rumah, aku mengupas satu kelapa untukmu. Menyimpannya di kulkas. Ketika hendak menyantap sore harinya, entah bagaimana, tumpahlah kelapa muda itu. Dan akhirnya kita tak jadi menikmatinya.

Pernah dalam sejarah cinta kita, kau menjadi inspirasi penguat iman dan prinsipku. Hidup di rantau kadang menjadi hal yang tak mudah untuk dilalui. Dan sepertinya, tanpa dukunganmu di waktu-waktu itu, akan menjadi jauh lebih sulit lagi untuk melaluinya.

Pernah dalam sejarah cinta kita, kemudian tiba-tiba ada dua anak yang menyempurnakan puzzle cerita kita. Tiba-tiba saja. Rasanya baru kemarin kita kemanapun hanya berdua, dan sekarang tangan-tangan kecil itu membuat kita tak nyaman lagi kalau hanya pergi berdua saja.

Pernah dalam sejarah cinta kita, aku mencintaimu begitu dalam. Dan semoga selalu dalam sejarah cinta yang kita ukir bersama, cinta itu akan terus menyala dan tak pernah padam. Cintaku, cintamu, cinta anak-anak kita, dalam semangat untuk mencintai-Nya.

Pernah dalam sejarah cinta kita, kemudian aku senang menuliskan perjalanan kita. Agar suatu saat tak pernah kita lupa, bahwa kita melalui perjalanan indah dalam cinta kita.

2 komentar:

  1. Subhanallah..
    Ini cerita yang sangat luar biasa, Abi.
    Selalu sehat, agar senantiasa bisa terus berkarya lewat menulis. :)

    BalasHapus
  2. Terimakasih, mas...
    salam kenal. Blognya bagus :)

    BalasHapus

Ads Inside Post